ragam jenis merbah
Di Indonesia terdapat sekitar 27 jenis, terutama terkonsentrasi
penyebarannya di Indonesia bagian barat. Hanya dua spesies yang menyebar
jauh hingga ke Sulawesi Selatan, salah satunya juga didapati di Lombok.
Namun keduanya diduga menyebar karena dibawa manusia (feral, burung
lepasan yang kemudian berbiak).
Akan tetapi anehnya ada satu jenis anggota suku ini yang menyebar
terbatas (endemik) di pulau-pulau sekitar Sulawesi dan Maluku, yakni
Brinji emas (Alophoixus (Hypsipetes) affinis). Bahkan karena hidup di
wilayah kepulauan yang terisolir satu sama lain selama jutaan tahun,
spesies ini telah berkembang menjadi sembilan subspesies yang berbeda.
Beberapa contoh anggota suku merbah ini selain cucak rowo (Pycnonotus
zeylanicus) adalah Cucak kuning (P. melanicterus), Cucak kutilang (P.
aurigaster), Cucak gunung (P bimaculatus), Merbah cerukcuk (P.
goiavier), Merbah belukar (P. plumosus) dan Empuloh janggut (Alophoixus
bres).
Cucak rawa dikenal umum sebagai cucakrawa, cangkurawah (Sunda), dan
barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul,
mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya
adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm ini memiliki mahkota (sisi atas
kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat;
setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna
hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor
kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau
keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan
pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki
coklat gelap..